tes
Showing posts with label Internasional. Show all posts
Showing posts with label Internasional. Show all posts

Tuesday, February 2, 2016



Nampaknya kita tidak akan dapat melihat aksi aktor kawakan Hollywood Will Smith dalam ajang Academy Awards atau Piala Oscar ke-88 di tahun 2016 ini. Hal ini bukan dikarenakan dirinya tidak masuk ke dalam nominasi lewat aksinya dalan film Concussion, melainkan karena Oscat di tahun ini yang kurang "berwarna". Menurutnya dan Spike Lee seorang sutradara, masih sedikit orang kulit hitam yang masuk daftar nominasi Oscar ini. Will Smith mengemukakan protesnya terhadap ajang Piala Oscar 2016 dengan memboikot acara itu. Langkah Smith ini juga dilakukan istrinya, Jada Pinkett Smith.

"(Jada Smith dan Saya) sudah membicarakan hal ini. Kami bagian dari komunitas (film), tetapi pada saat ini kami tidak nyaman untuk hadir di sana dan mengatakan ini semua baik-baik saja,” kata Will Smith, seperti dilansir dari NME, Dengan keputusan yang berbau rasisme, Will Smith merasa Oscar menjadi representasi yang buruk bagi Hollywood. "Saya rasa, saya harus melawan dan melindungi apa yang seharusnya ideal untuk membuat komunitas Hollywood dan negara kami tetap hebat. Sehingga saat saya melihat rangkaian nominasi dari Academy Awards, merasa itu tidak mencerminkan kebaikan," jelasnya.



Persoalan mengenai "hitam-putih" dalam Oscar ini memang sudah menjadi isu yang kerap terjadi dalam ajang Piala Oscar ini. Seperti pada tahun lalu film Selma menjadi pusat perhatian dikarenakan hanya menjadi nomine dalam ajang paling bergengsi dalam dunia perfilman ini. Seperti halnya Ava DuVernay bukan Sutradara Terbaik, layaknya David Oyelowo bukan Aktor Terbaik.

Namun pada saat itu, para sineas berkulit hitam masih dapat tenang, walau kegelisahan sudah mulai muncul. Tetapi, di tahun ini, saat masalah yang sama kembali datang, mereka mulai berteriak dan Oscar pun diklaim rasialis. 

Tetapi, usaha untuk membuat Oscar lebih "berwarna" diupayakan oleh Presiden Academy of Motion Pictures and Arts,Cheryl Boone Isaacs dengan menjadikan Chris Rock sebagai pembawa acara, bukan Neil Patrick Harris. Isaacs sendiri berkulit hitam, dan dirinya akan mengupayakan untuk membuat perubahan dalam Oscar. tetapi memang hal ini tak bisa berjalan secepat yang diinginkan banyak orang. Memang di tahun ini keberagaman masih minim. 

Perdebatan mengenai "hitam-putih" dalam Oscar ini juga membuat President Amerika Serikat, Barack Obama bersuara, 




“Aku pikir California adalah salah satu contoh betapa luar biasanya perbedaan yang ada di negeri ini. Itu merupakan sebuah kekuatan,” ujar Obama kepada The Guardian saat ditemui di White House. “Menurutku ketika cerita semua orang telah dibeberkan itu justru membuat seni menjadi lebih baik. Itu membuat dunia hiburan menjadi lebih baik dan membuat semua orang merasa menjadi bagian dari satu keluarga Amerika. Jadi, menurutku seluruh industri harus melakukan apa yang industri lain lakukan, yakni mencari talenta, menyediakan kesempatan bagi semuanya,” tambahnya seperti dilansir oleh Contactmusic.

Ia sangat menyayangkan hal ini terjadi dalam acara anugerah yang menjadi salah satu indikasi kesuksesan seseorang dalam dunia hiburan.

“Dan aku pikir perdebatan Oscar ini benar-benar hanya menjadi sebuah ekspresi dari masalah yang lebih luas. Apakah kita memastikan semua orang mendapatkan kesempatan yang adil?,” tambahnya.

Isu Apherteid di Ajang Piala Oscar 2016

Read More




Menurut pakar terorisme, Selasa, seperti dilansir The Diplomat, Filipina dan Indonesia menjadi target negara yang paling mungkin menjadi target basis IS.

Asia Tenggara muncul sebagai pusat rekrutmen kunci untuk ISIS, dengan lebih dari 500 warga Indonesia dan puluhan warga Malaysia bergabung dengan grup dan unit mereka sendiri, Katibah Nusantara (Malay Archipelago Combat Unit).

Awal pekan ini, muncul laporan bahwa dua pembom bunuh diri Malaysia dari unit yang telah meledakkan diri mereka di Suriah dan Irak dua minggu lalu, menawaskan lebih dari 30 orang.

Namun, para pemimpin dan pakar juga telah memperingatkan bahwa IS membangun pijakan teritorial atau kehadiran di Asia Tenggara. Pada Shangri-La Dialogue tahun lalu, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, memperingatkan, IS mungkin membangun basis di suatu tempat di wilayah tersebut,

Pada Selasa, dalam kolom opini Straits Times, pakar terorisme, Rohan Gunaratna, menyatakan, IS kemungkinan membuat setidaknya satu cabang di Asia Tenggara tahun ini yang diperkirakan kemungkinan besar berlokasi di Filipina atau Indonesia.

"ISIS diperkirakan akan mengumumkan setidaknya satu daerah di Asia pada 2016," tulis Gunaratna, profesor di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, dalam koran berbasis Singapura.

"Sebuah basis ISIS akan menimbulkan implikasi yang luas bagi stabilitas dan kemakmuran Asia," tambah dia.

Kandidat utama untuk cabang IS, Gunartna berpendapat, adalah Filipina. Tidak mengejutkan, sebelumnya negara tersebut telah menjadi tempat pelatihan bagi militan, termasuk Al-Qaeda yang disebut cabang Asia Tenggara Jemaah Islamiyah.

Sejumlah kelompok lokal telah berjanji setia kepada IS dengan penunjukan diri sendiri khalifah Abu Bakar al-Baghdadi, dengan Ahlus Shura (dewan) menunjuk Isnilon Hapilon - pemimpin Abu Sayyaf di Basilan - sebagai pemimpin utama yang disebut Islamic State di Filipina.

"Singkatnya, ISIS akan mendeklarasikan sebuah tempat kekhalifahan di kepulauan Sulu," tulis Gunaratman.

Konsekuensinya, menurut Gunaratna, akan mengerikan. Jika IS berhasil dalam menciptakan tempat yang aman di Basilan dan menjalankan operasi dari kepulauan Sulu, kamp-kamp pelatihan akan mengundang perekrutan dari negara-negara tetangga Asia, termasuk Malaysia, Australia dan bahkan Tiongkok.

Selain itu, dia berpendapat bahwa hal itu "sangat mungkin" dimana ISIS akan mengirimkan ahli peledak, ahli taktik tempur dan operasi lainnya. Mengatasnamakan Islam, ISIS melakukan pemenggalan, pembunuhan massal dan serangan lainnya juga diperkirakan akan terjadi.

Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, Gunaratna mendesak militer Filipina untuk menyebarkan pasukan di Sulu, Basilan dan Tawi-Tawi serta fokus pada memenangkan hati dan pikiran Muslim untuk mengurangi dukungan terhadap IS.

"Jika angkatan bersenjata dapat mendominasi kepulauan Sulu, ISIS tidak dapat berhasil menduduki, beroperasi dan memperluas jangkauan di Filipina, dengan implikasi untuk Malaysia, di wilayah dan di luar negara tersebut," tegasnya.

Kandidat lainnya untuk cabang ISIS, menurut Gunaratna, adalah Indonesia. Bulan lalu, jaksa agung Australia George Brandis memperingatkan bahwa ISIS telah mengidentifikasi Indonesia sebagai lokasi untuk "kekhalifahan". */ant

GAWAT: Indonesia Bisa Menjadi Pijakan Baru ISIS di tahun 2016

Read More

Copyright © 2014 Sikoyer Blog | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top